Dari mulai makanan cepat saji hingga fast fashion,
telepon optik hingga uang plastik, beberapa merek tidak sekadar
memengaruhi perilaku berbelanja kita. Mereka juga menentukan siapa kita.
Berikut tujuh merek yang mengubah dunia dan bagaimana mereka bisa
melakukannya
Amazon. Jeff Bezos tidak selalu melakukan segalanya dengan
benar di awal berdirinya Amazon. Ketika ia berhenti dari Wall Street di
tahun 1994 untuk pindah ke Seattle dan memulai perusahaan ritel online,
ia memilih nama Cadabra. Kemudian ia mengganti nama menjadi Amazon
setelah seseorang memelesetkan Cadabra menjadi Cadaver (mayat).
Amazon sangat tepat dalam banyak cara. Bezos memilih nama tersebut
dengan harapan situsnya muncul di halaman pertama daftar pencarian (dulu
berdasarkan urutan alfabet). Ia juga menyukai nama Amazon karena
mengandung huruf “a” dan “z”, idenya adalah Amazon suatu hari akan
menjual segala macam produk di seluruh dunia. Hari ini, itulah yang
dilakukan Amazon.
Facebook. Berbeda dengan asumsi orang-orang, pendiri Facebook
Mark Zuckerberg bukanlah mahasiswa IT di Harvard. Ia adalah mahasiswa
Psikologi. Jejaring sosial ini dulunya ditujukan utuk para alumni untuk
bertemu (secara online) satu sama lain atau bahkan berkencan.
Facebook, jejaring sosial senilai US$ 113 miliar yang dirilisnya
sembilan tahun lalu benar-benar telah mengubah cara bersosialisasi,
berkencan, berbelanja, dan hidup 650 juta pengguna aktifnya.
GAP. Merek ini memelopori ide ritel khusus dengan fokusnya single category,
harga yang populer, dan pilihan yang banyak. GAP menandai titik balik
dalam ritel, dari ketika orang-orang berbelanja pakaian di department store hingga ritel yang mengedepankan dedikasi untuk berbagai kebutuhan.
GAP kini membuat merek jinnya sendiri. Kini setiap orang di 90 negara
dengan uang beberapa dolar atau rupiah bisa menemukan berbagai ukuran
pakaian termasuk jin.
HBO. Merek saluran TV ini melakukan debutnya secara lokal di
akhir tahun 1972. Tahun 1975 hiburan HBO berhasil menarik perhatian
banyak orang dan setiap orang menginginkan hiburan dari HBO. Sampai
tahun 1982, 9,8 juta orang memiliki kanal HBO dan 13,4 juta penonton di
tahun berikutnya.
Seiring waktu persaingan semakin ketat. Tapi, HBO berhasil menjadi
pemenang dan mendefiniskan kembali harapan pelanggannya akan hiburan
yang diinginkan. Serial Sex and the City dan The Sopranos yang sangat sukses makin membuat HBO populer di seluruh dunia.
McDonald’s. Ray Kroc, penjual alat pembuat milkshake, tahu bahwa restoran cepat sajinya McDonald’s akan sukses besar suatu hari nanti. Menu yang berstandar, self-service, bumbu racikan sendiri, franchising,
saham restoran untuk publik, semua itu dipersembahkan oleh McDonald’s
untuk pelanggannya. Kini restoran cepat saji ini telah memiliki 1,8 juta
pegawai di 119 negara.
Starbucks. Starbucks Coffee Co., yang memulai satu gerainya di
Seattle tahun 1971 kini telah memiliki 11.000 gerai di AS dan 17.500 di
61 negara.Triknya, Starbucks mendirikan profil kopi ke level di mana
konsumen menengah mau membayar beberapa dolar untuk secangkir kopinya.
iPhone. iPhone menjadi pelopor ponsel cerdas yang dimulai enam
tahun lalu. Produk Apple ini tak hanya mengkomputerisasi ponsel di
genggaman kita, tapi juga mengubah gadget menjadi simbol status bagi kalangan menengah ke atas.
Sumber: Adweek
Tidak ada komentar:
Posting Komentar