Tidak
diragukan lagi kreativitas merupakan sesuatu yang sangat penting bagi
pertumbuhan bisnis. Tapi, bagaimana pemasar bisa mendapatkannya? Berikut
unsur-unsur kunci yang diperlukan untuk sukses.
Kreativitas
merupakan salah satu pendorong paling berharga dari pertumbuhan bisnis.
Jika difokuskan dengan tepat, kreativitas dapat membangun keunggulan
kompetitif, menarik pelanggan dan menciptakan nilai riil.
Organisasi-organisasi yang menghormati dan menghargai kreativitas
umumnya sangat inovatif dibanding mereka yang tidak.
Namun,
pemasar jangan berharap kreativitas akan bertahan dalam bisnis kecuali
budaya dan metodologi-metodologi yang mendukungnya dipelihara. Ada
banyak perdebatan mengenai siapa yang bisa menjadi kreatif, dan jelas
ada yang lebih baik dari yang lain.
Namun,
siapapun dapat mempelajari keterampilan yang diperlukan untuk itu.
Berikut empat prinsip memasukan kreativitas ke dalam pemasaran:
Waktu
Berpikir kreatif menuntut waktu, tapi Anda tidak bisa mengandalkan itu. Seperti dikutip marketingmagazine, tim teknis 3M mengalokasikan hingga 15% waktu mereka untuk proyek-proyek yang mereka pilih.
Sementara IBM, mereka memiliki apa yang mereka sebut “Think Fridays”
dan karyawan Pixar dapat menghabiskan waktu hingga empat jam dalam
seminggu untuk terlibat dalam kegiatan yang tidak berkaitan dengan
pekerjaan. Namun, perusahaan atau lembaga jasa yang bisnisnya sangat
berkaitan dengan waktu pasti menghadapi tantangan khusus dalam hal ini.
Tugas
Usaha kreatif memerlukan tujuan akhir. “Campaign for real beauty”
milik Dove didorong oleh “ide besar” yang dengan jelas menyatakan bahwa
“dunia akan menjadi tempat yang lebih baik jika Dove bisa membuat lebih
banyak wanita merasa lebih cantik setiap hari”.
Dengan
mendorong wanita untuk mengurus diri mereka sendiri, Dove memiliki
dampak positif pada harga diri para perempuan. Pada akhirnya hal
tersebut membantu membangun hubungan emosional yang lebih kuat dengan
merek. Tugas ini jelas membantu melepaskan kreativitas yang besar di
belakang inisiatif iklan tersebut.
Target
Kreativitas
memerlukan pengarahan yang hati-hati. Sebagian perusahaan sukses telah
mengembangkan cara mereka sendiri untuk membenamkan diri dalam dunia
pelanggan mereka.
Lego
misalnya, menjaring ide dari para konsumen untuk mengembangkan produk
baru. Crayola melakukan latihan besar-besaran untuk benar-benar memahami
target pelanggan sebelum memulai inovasi produk utama mereka.
Unilever memiliki “Consumer Nation”,
di mana para karyawan mengalami banyak pengalaman dengan konsumen
dengan menggunakan fasilitas pelacakan, pengawasan, dan berbagi
pembelajaran di seluruh organisasi.
Teknik
Banyak orang
termasuk pemasar memerlukan bantuan untuk berpikir kreatif. Ada
beberapa teknik terkenal yang dapat membantu memecahkan pola dan
rutinitas rumit. Mulai dari brainstorming, ide generasi yang
terstruktur, penyaringan ide yang paling menjanjikan, dan pengoptimalan
ide-ide. Namun, berikut ini adalah beberapa contoh yang tidak biasa:
- Tim di Facebook, mereka berpindah-pindah tempat duduk, dan furniture, atau bergabung dengan kelompok baru dalam beraktivitas dan menemukan ide-ide baru.
- British Airways menempatkan orang di pesawat – sebuah inovasi laboratorium penerbangan – untuk memecahkan masalah.
- Kini semakin banyak perusahaan FMCG (Fast Moving Consumer Goods) meminjam dari dunia IT, untuk menyesuaikan “Hackathon model” guna memancing munculnya ide.
Jadi,
meluangkan waktu dapat mengubah pemikiran kreatif. Inovasi dan ide-ide
terobosan besar datang ketika didorong oleh pikiran kreatif. Dalam dunia
yang didominasi oleh teknologi dan data yang besar, jangan melupakan
nilai kreativitas dan ide-ide besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar